10 Perbedaan Kavling dan Perumahan, Perlu Kamu Ketahui !
Kavling dan perumahan adalah dua istilah yang sering muncul dalam konteks properti dan real estate. Meskipun keduanya berhubungan dengan tanah dan bangunan, ada banyak perbedaan yang mendasar antara keduanya. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang 10 perbedaan utama antara kavling dan perumahan:
1. Definisi Dasar Kavling dan perumahan
Sebelum kita membahas perbedaan antara kedua nya ada baiknya kita mengetahui dahulu untuk definisi dasar dari keduanya. Kavling adalah sebidang tanah yang sudah dipetakan dan di pecah dari sebidang tanah yang lebih besar. Kavling biasanya di jual kepada individu atau pengembang untuk tujuan tertentu, seperti pembangunan rumah, bangunan komersial, atau lainnya. Tanah kavling sering kali tidak memiliki bangunan di atasnya ketika di jual.
Sedangkan Perumahan adalah sebuah kawasan yang telah direncanakan dan dikembangkan oleh pengembang properti. Kawasan ini biasanya terdiri dari banyak rumah yang telah dibangun atau sedang dibangun. Perumahan sering kali memiliki fasilitas tambahan seperti jalan, taman, tempat bermain, dan kadang-kadang fasilitas komersial seperti toko dan restoran.
2. Penggunaan Lahan
Nah setelah kamu mengetahui definisi antar keduanya, selanjutnya kamu harus ketahui perbedaan penggunaan lahan. Penggunaan lahan untuk kavling lebih fleksibel. Pembeli kavling memiliki kebebasan untuk memutuskan jenis bangunan apa yang akan dibangun di atas tanah tersebut, selama sesuai dengan peraturan zonasi setempat.
Sedangkan penggunaan lahan dalam perumahan sudah ditentukan oleh pengembang. Biasanya, perumahan terdiri dari unit-unit rumah dengan desain yang seragam atau bervariasi sedikit. Pembeli rumah di perumahan biasanya tidak memiliki kebebasan untuk mengubah desain atau struktur rumah secara signifikan.
3. Infrastruktur
Infrastruktur di sekitar kavling bisa bervariasi. Beberapa kavling mungkin berada di daerah yang sudah berkembang dengan infrastruktur yang lengkap, seperti jalan beraspal, jaringan listrik, air, dan sanitasi. Namun, ada juga kavling yang dijual di daerah yang belum sepenuhnya berkembang.
Perumahan biasanya dikembangkan dengan infrastruktur yang sudah lengkap. Pengembang perumahan memastikan bahwa semua fasilitas dasar seperti jalan, listrik, air, dan sistem sanitasi sudah tersedia dan berfungsi dengan baik sebelum rumah dijual kepada konsumen.
4. Harga dan Biaya
Harga kavling bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan perkembangan infrastruktur di sekitarnya. Selain harga tanah itu sendiri, pembeli kavling juga perlu mempertimbangkan biaya tambahan untuk pembangunan rumah dan penyediaan infrastruktur jika belum tersedia.
Harga rumah di perumahan biasanya lebih tinggi daripada kavling karena sudah termasuk biaya pembangunan dan penyediaan infrastruktur. Namun, pembeli rumah di perumahan tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan untuk pembangunan dan infrastruktur dasar.
5. Keamanan dan Kenyamanan
Keamanan dan kenyamanan di kavling tergantung pada lokasi dan komunitas sekitar. Pembeli kavling harus memastikan sendiri keamanan dan kenyamanan lingkungan sebelum membeli.
Perumahan biasanya di lengkapi dengan sistem keamanan yang lebih baik, seperti pos keamanan, pagar keliling, dan patroli keamanan. Fasilitas tambahan seperti taman bermain, area hijau, dan fasilitas olahraga juga menambah kenyamanan tinggal di perumahan.
6. Kepemilikan dan Legalitas
Kepemilikan kavling bisa lebih kompleks, terutama jika tanah tersebut belum memiliki sertifikat hak milik yang jelas. Proses pengurusan sertifikat dan izin pembangunan bisa memakan waktu dan biaya tambahan.
Kepemilikan rumah di perumahan biasanya lebih mudah dan jelas karena pengembang sudah mengurus semua legalitas dan perizinan sebelum menjual rumah. Pembeli hanya perlu mengurus balik nama sertifikat.
7. Investasi dan Nilai Tambah
Kavling bisa menjadi investasi yang baik jika di beli di lokasi yang sedang berkembang. Nilai tanah bisa meningkat secara signifikan seiring dengan perkembangan infrastruktur dan ekonomi di sekitarnya.
Rumah di perumahan juga bisa menjadi investasi yang baik, terutama jika berada di lokasi strategis dengan fasilitas yang lengkap. Namun, peningkatan nilai rumah bisa lebih lambat dibandingkan kavling, tergantung pada kondisi pasar properti.
8. Fleksibilitas Pembangunan
Pembeli kavling memiliki fleksibilitas penuh dalam merancang dan membangun rumah sesuai dengan keinginan mereka. Mereka bisa memilih arsitek, kontraktor, dan bahan bangunan sendiri, asalkan sesuai dengan peraturan zonasi dan bangunan setempat.
Fleksibilitas pembangunan di perumahan biasanya terbatas. Desain rumah sudah ditentukan oleh pengembang, dan perubahan besar pada struktur rumah biasanya tidak diizinkan tanpa izin khusus dari pengembang atau otoritas setempat.
9. Komunitas dan Sosialisasi
Kavling biasanya dibeli oleh individu atau keluarga yang membangun rumah mereka sendiri. Ini bisa mengakibatkan kurangnya interaksi sosial dan komunitas yang kuat di awal. Pembentukan komunitas tergantung pada inisiatif para penghuni.
Perumahan di rancang untuk menciptakan lingkungan komunitas yang kohesif. Dengan fasilitas bersama dan kegiatan komunitas yang sering di adakan, penghuni lebih mudah bersosialisasi dan membangun hubungan dengan tetangga.
10. Pengelolaan dan Pemeliharaan
Yang terakhir adalah Pemeliharaan dan pengelolaan tanah dan bangunan. Di kavling sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik. Ini bisa memerlukan waktu dan biaya tambahan untuk memastikan semua infrastruktur dan fasilitas berfungsi dengan baik.
Perumahan biasanya memiliki manajemen properti yang mengurus pemeliharaan dan perbaikan fasilitas umum. Penghuni mungkin di kenakan biaya bulanan atau tahunan untuk layanan ini, tetapi mereka tidak perlu khawatir tentang pemeliharaan individu.
Memilih Tergantung Pada Kebutuhan
Kavling dan perumahan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Memilih antara keduanya tergantung pada kebutuhan, preferensi, dan situasi finansial individu. Kavling menawarkan fleksibilitas dan potensi investasi yang tinggi, sementara perumahan menyediakan kenyamanan, keamanan, dan komunitas yang lebih terstruktur. Pertimbangan matang dan penilaian terhadap tujuan jangka panjang sangat penting dalam membuat keputusan pembelian properti.