Tips Beli Tanah Untuk Usaha Peternakan

Tips Beli Tanah Untuk Usaha Peternakan

Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan dengan keuntungan yang besar apabila dikelola dengan baik. Hal ini karena usaha ternak merupakan komoditas yang pasarnya sangat mudah untuk ditemukan karena merupartkan kebutuhan lauk pauk sehari-hari.

Jika Anda tertarik memulai usaha peternakan, atau ingin memperbesar kapasitas produksi usaha ternak Anda, maka tentunya membutuhkan lahan pemeliharaan yang lebih luas.

Namun pemilihan lahan untuk peternakan tidak semudah untuk perkebunan karena ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan karena usaha ternak memiliki dampak sosial dan kesehatan ke masyarakat sekitar.

Berikut ini adalah tips dari strategis.id dalam mencari lahan yang cocok untuk usaha peternakan Anda.

tips memilih lahan peternakan

1. Pertimbangkan lokasi yang strategis

Ketika memilih tanah untuk usaha peternakan, penting untuk mempertimbangkan jarak antara lokasi peternakan dengan pabrik pakan ternak, ladang rumput, atau sumber pasokan pakan lainnya. Memiliki pasokan pakan yang dekat akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

Efisiensi Biaya Transportasi

Dengan memilih lokasi yang dekat dengan sumber pasokan pakan ternak, Anda dapat mengurangi biaya transportasi untuk mengambil atau mengirimkan pakan. Jarak yang lebih pendek berarti biaya transportasi yang lebih rendah, sehingga memungkinkan penghematan dalam operasional usaha peternakan.

Kualitas Pakan Yang Lebih Baik

Pasokan pakan yang dekat berarti Anda dapat memperoleh pakan dengan kualitas yang lebih baik dan segar. Tanaman pakan yang diperoleh dari sumber yang dekat cenderung memiliki nutrisi yang lebih tinggi dan lebih sedikit waktu yang diperlukan dalam proses pengiriman. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan dan produktivitas hewan ternak Anda.

2. Perhatikan Ukuran dan Topografi Tanah

Sesuaikan ukuran tanah dengan kebutuhan usaha peternakan Anda

Sangat penting untuk mempertimbangkan ukuran tanah yang sesuai dengan kebutuhan usaha peternakan Anda. Hal ini akan mempengaruhi kapasitas produksi peternakan serta kenyamanan dan kesejahteraan hewan ternak yang dipelihara. Berikut adalah beberapa pertimbangan terkait ukuran tanah:

Jumlah hewan ternak

Tentukan berapa jumlah hewan ternak yang akan Anda pelihara dalam usaha peternakan Anda. Pilihlah ukuran tanah yang cukup luas untuk menampung hewan ternak dengan nyaman dan memberikan ruang gerak yang memadai sesuai dengan jenis ternak yang dipelihara.

Kebutuhan pakan dan lahan penggembalaan

Perhitungkan kebutuhan lahan untuk bercocok tanam pakan ternak serta lahan penggembalaan. Tanah yang cukup luas akan memungkinkan Anda untuk menanam pakan ternak sendiri atau memberikan akses yang memadai bagi hewan ternak untuk mencari pakan alami.

Infrastruktur Peternakan

Pastikan bahwa ukuran tanah mencukupi untuk membangun infrastruktur peternakan yang diperlukan, seperti kandang, tempat penyimpanan pakan, tempat pemrosesan susu atau daging, dan fasilitas kesehatan hewan. Jangan lupa untuk menyediakan ruang tambahan yang memadai untuk ekspansi usaha di masa depan jika diperlukan.

Pertimbangkan topografi tanah, pastikan tidak ada lahan yang terlalu terjal atau berlereng curam: Poin ini menekankan pentingnya mempertimbangkan topografi tanah saat memilih lokasi peternakan. Topografi yang terlalu terjal atau berlereng curam dapat memberikan tantangan dalam manajemen peternakan dan berpotensi menyebabkan masalah, antara lain:

READ  Mengenal Tanah Kavling Beserta Kelebihan dan Kekurangannya Sebagai Aset Investasi

Erosi Tanah

Tanah yang terlalu terjal atau berlereng curam dapat mempengaruhi drainase air dan meningkatkan risiko erosi. Ini dapat berdampak negatif pada kualitas tanah, ketersediaan air, dan keberlanjutan lingkungan. Pilihlah tanah yang memiliki topografi yang cukup datar atau dengan kemiringan yang dapat dikelola dengan baik.

Kematian Hewan Ternak

Tanah yang terlalu terjal dapat menjadi tidak aman bagi hewan ternak, terutama jika mereka memiliki kesulitan dalam bergerak atau mencari tempat berteduh. Pastikan bahwa tanah memiliki lahan yang cukup datar dan aman bagi hewan ternak untuk bergerak, berkeliaran, dan beristirahat dengan nyaman.

3. Evaluasi kualitas tanah

Kualitas tanah memiliki peran krusial dalam operasional peternakan. Tanah yang subur dan kaya nutrisi mendukung pertumbuhan rumput dan tanaman lainnya yang menjadi sumber pakan alami bagi hewan ternak. Selain itu, tanah yang sehat juga penting dalam menjaga keseimbangan mikroorganisme yang berkontribusi terhadap siklus nutrisi dan membantu dalam mengurai limbah organik.

Tanah dengan struktur dan drainase yang baik juga mencegah genangan air yang bisa menjadi sarang bagi parasit dan penyakit. Tanah yang terkontaminasi oleh bahan kimia atau limbah berbahaya dapat membahayakan kesehatan hewan jika mereka mengonsumsi tanaman yang tumbuh di atasnya. Oleh karena itu, menjaga kualitas tanah adalah aspek penting dalam manajemen peternakan yang berkelanjutan dan sehat.

Anda bisa mencoba melakukan tes tanah untuk mengetahui tingkat kesuburan dan keasaman tanah sebelum membeli lahan tersebut.

4. Periksa Ketersediaan Air

Ketersediaan air di lokasi peternakan merupakan faktor penting yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan produktivitas hewan ternak. Air yang cukup dan berkualitas baik dibutuhkan tidak hanya untuk konsumsi hewan, tetapi juga untuk keperluan sanitasi dan kebersihan lingkungan peternakan.

Tanpa pasokan air yang memadai, hewan ternak berisiko mengalami dehidrasi dan stres, yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh mereka dan membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, kurangnya air juga bisa mengganggu proses pembersihan dan sanitasi, yang berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit di lingkungan peternakan.

5. Tinjau izin dan regulasi

Periksa apakah tanah tersebut sudah memiliki izin untuk usaha peternakan atau perlu mengurus izin baru.

Beberapa regulasi yang berkaitan dengan lahan usaha peternakan adalah sebagai berikut:

Pastikan mematuhi regulasi lingkungan dan kesehatan hewan yang belaku di kabupaten/kota atau secara umum.

6. Pertimbangkan Lingkungan Sekitar

Terdapat beberapa faktor lingkungan yang bisa mempengaruhi kesehatan hewan ternak:

  • Iklim dan Cuaca

    Iklim yang ekstrim atau perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat mempengaruhi kesehatan hewan ternak. Misalnya, suhu yang sangat dingin atau panas dapat menyebabkan stres pada hewan dan membuat mereka rentan terhadap penyakit.

  • Kualitas Udara

    Udara yang terkontaminasi dengan polusi, debu, atau gas berbahaya dapat mempengaruhi sistem pernapasan hewan dan berpotensi mengganggu kesehatan mereka.

  • Kualitas Air

    Air yang terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya, bakteri, atau parasit dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada hewan ternak

  • Kebisingan

    Kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan stres pada hewan, yang bisa berdampak pada kesehatan dan produktivitas mereka

  • Keberadaan Industri di Sekitar

    Keberadaan industri di dekat peternakan bisa menjadi sumber polusi dan kebisingan. Selain itu, industri juga bisa menimbulkan risiko kontaminasi tanah, misalnya melalui tumpahan bahan kimia atau limbah industri.

  • Penyakit dan Parasit Lingkungan

    Ternak dapat terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit dan parasit yang ada di lingkungan sekitar, termasuk virus, bakteri, jamur, dan parasit eksternal dan internal

  • Kepadatan Populasi Ternak

    Kepadatan populasi yang tinggi bisa memfasilitasi penyebaran penyakit, dan juga bisa menyebabkan stres pada hewan, yang keduanya bisa berdampak negatif pada kesehatan mereka

  • Pengelolaan Limbah

    Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ternak dapat menjadi sumber penyakit dan polusi lingkungan

READ  Apa Itu Backlog Perumahan ? Berikut Tantangan dan Solusinya

7. Perhatikan Potensi Perkembangan

Pertimbangkan potensi perkembangan di sekitar tanah, seperti rencana pembangunan infrastruktur atau perumahan, yang dapat mempengaruhi nilai investasi Anda. Anda bisa bertanya ke warga sekitar, kepala desa, atau pemda setempat tentang apakah ada rencana pengembangan di area lokasi peternakan Anda.

8. Konsultasikan dengan ahli

Jika perlu, mintalah saran dari ahli pertanian atau peternakan untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

Pastikan untuk melakukan riset dan konsultasi yang mendalam sebelum membeli tanah untuk usaha peternakan. Selalu pertimbangkan aspek-aspek di atas untuk memastikan Anda memilih tanah yang cocok dan mendukung kesuksesan usaha peternakan Anda.

Tags: